IMMORTAL WAR
Pameran tunggal Fajar R.A Wibisono
SRISASANTI ARTHOUSE
MARET 24 - APRIL 24 2010
KEMANG RAYA 81
JAKARTA 12730
+62 21 7193954
"I was unable to sense changes in the world at large, but i knew the world around me changed". Fajar Roma Agung Wibisono
Kalimat itu muncul sebagai awal pengantar catatan kuratorial Fery Oktanio didalam katalog Immortal War pada pamerannya Fajar R.A Wibisono di Srisasanti Arthouse pada 24 maret 2010 kemarin.
Seniman muda yang sangat genius ini menampilkan lebih dari 20 karya yang semuanya mengambil tema perang, dengan judul utama pamerannya Immortal War.
Besar dari keluarga yang tinggal di pemukiman padat penduduk, dengan akses jalan yang berliku-liku di wilayah kelurahan cibeunying Kota Bandung menjadi gambaran konkret apa yang dia rasakan dan tampilkan dalam lukisan-lukisannya. Menurut Fery yang menjadi kurator nya Fajar, "... Karya Fajar saat itu sudah merupakan suatu pencapaian yang unik, yang memerlukan ketekunan ketekunan cukup tinggi dari sang pelukisnya. Gaya dekoratifnya di padu padankan dengan konfigurasi bidang, garis dan bentuk yang saling kait, saling silang dan saling menguatkan, memberi artikulasi visual berbeda bagi para pemerhati lukisannya.". Dengan gaya "dekoratif di era kontemporer" menurut Eddy Soetriyono, kehadiran Fajar merupakan lanjutan perjalanan dari tokoh-tokoh sekelas Kartono Yudhokusumo ataupun Widayat .
Berikut wawancara dengan Fajar R.A Wibisono.
Pa Kabar Jay..?
baik....selalu
Kumaha euy cageur..?
damang, bersyukur pisan masih sehat
Sebelum ke pameran ngomong2 autis keneh teu jar..? hahahahahaa..
sedikit kur, tp tak separah tahun 2001
Jay sebagian sebagian orang baik teman dan orang yang mengenal fajar pasti punya pandangan awal kalo fajar itu sangat pendiam, (mun ceuk urang mah autis.. hehhee.. hereuy jar) apa lantas ketertutupan itu memberi/ber-pengaruh dalam proses berkarya fajar..? kedua apakah semua visual yang muncul adalah potongan-potongan kolase yang ada di kepala yang menjadi fikiran2 yang terpotong2 dalam melihat suatu kondisi sosial yang ada di sekitar atau hanya sebatas ide semata tanpa ada sangkut paut dengan keseharian dan sikap ketertutupan fajar?
ya....karena banyak kejadian memory dari kecil hingga dewasa, terasa banyak perubahan di masa remaja...dewasa....
Kenapa melukis jay? Kan banyak media yang juga dikuasai?
melukis jadi pintu awal kur...di kemudian hari urang berusaha media lain...sekarang lukis jadi ruang awal jalan dulu kur...
Lanjut jay, smashing pumpkins, thom yorke, night teror? (kita pernah ngobrolin ini berdua baheula dikampus nya..? kumaha sih eta..?), the mars volta?
eksperimental rock kur...banyak dimensi baru bagi telinga urang jadi rambahan musik aransemen berlapis dina musik...
tema yang sekarang kalau dilihat di katalog lebih banyak ttg perang jay, kenapa? sedangkan pada karya T.A terakhir tentang anak2..? apa ini berhubungan dengan temA yang sesuai dengan pasar atau memang ada pemikiran lain.. (hehee.. siga nu betul nya' santai we jay jawab na bebas,,)
perang diambil dari satu potongan perjalanan ketika urang jatuh tahun 2001, trus anak disini menjadi mutasi perubahan dari kelakuan anak keseharian...em, tema tidak terlalu menjadi komersial walaupun dilihat dari komersil itu pun yang penting bobot bahasan gak turun kur...
apkah ini suatu lompatan yang sangat besar "secara pribadi" jay..? berpameran tunggal di tempat yang "besar" dan dihadiri oleh banyak orang2 yang "meminati" seni secara finansial? apa ini berpengaruh kepada diri ajay yang sangat sederhana? kumaha rasana uy..? hahahhaa.....
berpengaruh ada kur, tp sedang2 saja, ada masa senang tp ya bersyukur saja...sudah bisa pameran...hehehee....
cerita di china gmana jay?
asik...karya disana membuat pikiran terbuka lagi...hehehe....
ngeband teu sih?
baheula pak pas SMA, sekarang dah gak...banyak orang jago2...ngeband jadi hiburan
setelah immortal ward selanjutnya?
hidden track....hehehee....
orang tua?
ya di dukung selalu saya di seni rupa ini oleh orang tua....hehee...senang pisan direstuin orang tua kur.....
katanya abis ini mau kawin jay..? hahahaa...
hehee....blm blm ada calon....nungguin "orang" ....hehee.....
Tidak banyak bicara, selalu tersenyum kepada siapa saja, dan cenderung menghindar dari dari pergaulan umum.
Bagi fajar tema perang yang menjadi jembatan dalam pamerannya kali ini merupakan "impact" dari apa yang dialami dalam berbagai perubahan kehidupan yang dialaminya bersama keluarganya, yang membuatnya merasa tidak nyaman, namun juga sekaligus tidak bisa keluar dari labirinnya. Perang baginya adalah keeharian hidupnya; tidak kurang, tidak lebih. Fajar tidak serta merta menyikapi sesuatu sebagai bagian dari dirinya, namun faktor pengalaman mampu memberikan bobot lebih bagi penghayatannya atas persoalan yang tengah dihadapinya.
Karya-karyanya merupakan bentuk elegi tentang dirinya, keluarganya, dan linkungan yang berubah. Romantis dan melankolis. Medan perang fajar adalah dinamika keseharian hidupnya yang harus dihadapi setiap waktu dan yang membentuk pribadinya agar selalu siap untuk "berperang" bila di butuhkan. Perang Abadi (Immortal War) yang tak akan berakhir kecuali nyawa terenggut dari badan.
- Fery Oktanio (Kurator)
- Fajar R.A Wibisono (Seniman)
- Orang Tua Fajar R.A Wibisono
- Teman-teman STISI Bandung
- Gallery Srisasanti
- Semua pecinta seni
- Terima kasih buat semu teman yang sudah mengijinkan saya untuk memakai fotonya.